Analisis Keberhasilan Inseminasi Buatan (IB) Ternak Sapi Berdasarkan Karakteristik Inseminator di Kabupaten Kerinci
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdullah, M.M. 2014. Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan. Penerbit Aswaja Pressindo. Yogyakarta.
Abidin, Z., Ondho, Y.S. dan Sutiyono, B. 2012. Penampilan berahi Sapi Jawa berdasarkan poel 1, poel 2, dan poel 3. Anim. Agric. J. 1(2): 86-92.
Al-Badry, K.I. 2012.Effect of various thawing times and temperatures on frozen semen quality of Friesian Bulls in Iraq.Int. J. Anim.Veter. Adv. 4: 384-388.
Anwas, O.M. 2013. Pengaruh pendidikan formal, pelatihan, dan intensitas pertemuan terhadap kompetensi penyuluh pertanian. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 19 (1): 50 – 62.
Ardhani, F., Lukman dan Firda Juita. 2020. Peran faktor peternak dan inseminator Terhadap keberhasilan inseminasi buatan pada sapi potong di Kecamatan Kota Bangun Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis 3(1): 15-22.
Ban, A.W. dan Hawkins, H.S. 1999. Penyuluhan Pertanian. Kanisius.Yogyakarta.
Boothby, D. and Fahey, G. 1995. A practical guide artificial breeding of Cattle. East Melbourne (Australia): Agmedia. P. 127.
Bosker, J. 1997.Training Effectiveness, New York, Pergamon.
Chaikhun, T., T. Tharasanit, J. Rattanatep, F. Den Rensis, Techakumphu M. 2010. Fertility of swamp buffalo following the synchronization of ovulation by the sequential admi-nistration of GnRH and PGF2alpha combined with fixed-timed artifi-cial insemination. Theriogenology 74 (8): 1371-1376.
Elvica, N. 2018.Analisis Keberhasilan Inseminasi Buatan (IB) Berdasarkan Karaktersitik Inseminator Pada Ternak Sapi di Kabupaten Tebo.Tesis. Fakultas Peternakan Universitas Jambi.
Feradis. 2010. Bioteknologi Reproduksi pada Ternak. Afabeta. Bandung.
Hadi, P.U. dan N. Ilham. 2002. Problem dan prospek pengembangan usaha pembibitan sapi potong di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian 21(4): 148-157.
Hastuti, D., Sudi Nurtini dan Rini Widiati 2008. Kajian Sosial Ekonomi Pelaksanaan Inseminasi Buatan Sapi Potong di Kabupaten Kebumen. Mediagro. Semarang.
Herawati, T., Anneke Anggraeni, Lisa Praharani, Dwi Utami dan Argi Argiris. 2012. Peran inseminator dalam keberhasilan inseminasi buatan pada sapi perah. Jurnal informatikapertanian 21(2): 81 – 88.
Hubeis, V.A. 2007. Motivasi, kepuasan kerja dan produktivitas penyuluhan pertanian lapangan kasus Kabupaten Sukabumi. Jurnal Penyuluhan September, Vol.3 (2): 91-99.
[Kementan] Kementerian Pertanian. 2017. Konsumsi Produk Peternakan Per Kapita Per Tahun, 2014-2016. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian. Statistik Peternakan. Jakarta Agustus 2017. Hal.1-216.
Kotur, B.R. dan S. Anbazhagan. 2014. Education and work experience influence on the performance. Journal ofBusiness and Management, 16(5): 2319-7668
Morrow, D.A. 1980. Current Therapy and Theriogenology Diagnosis, Treatment and Prevention of Reproductive Disease in Animals, WB Saunders Company, Philadelphia, USA.
Mosher, A.T. 1987. Mengerakkan dan Membangun Pertanian Syarat-Syarat Pokok Pembangunan Modernisasi. Terjemahan dari: Getting Agriculture Moving. Jakarta (ID): CV Yasaguna.
Rauf, Rusdin. 2013. Sanitasi Pangan dan HACCP. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Roelofs, J., F. López-Gatius and R.H.F. Hunter, Van Eerdenburg FJCM, C.H. Hanzen. 2010. When is a cow in estrus clinical and practical aspects. Theriogenology. 74: 327– 44.
Saacke, R.G. 2008. Insemination factors related to timed AI in cattle. Theriogenology. 70: 479–484.
Saputra, A., Dihan Kurnia, Pajri Anwar. 2019. Performans reproduksi Sapi Bali di Kecamatan Sentajo Raya Kabupaten Kuantan Singingi. Journal of Animal Center, 1 (1): 1-10
Setiawan, D. 2018. Artificial Insemination of beef cattle UPSUS SIWAB program based on the calculation of non-return rate, service per conception and calving rate in the North Kayong Regency. The International Journal of Tropical Veterinaryand Biomedical Research. 3 (1): 7-11.
Setiyanti, S.W. 2012. Membangun kerja sama tim (kelompok). Jurnal STIE Semarang, VOL 4 (3): 60-65.
Siagian, Sondang P. 2009. Administrasi Pembangunan. Jakarta: Bumi Aksara.
Siregar, T.N. 2011. Teknologi manipulasi ovulasi secara imunologik untuk pelestarian sapi aceh dan peningkatan kesejateraan ekonomi peternak. Pidato Pengukuhan. Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
SNI. 2008. Semen Beku Bagian 1: Sapi. SNI 4869.1: 2008.
Susilawati, T. 2011. Spermatology. Universitas Brawijaya (UB) Press. Malang.
Tappa, B., R. Harahap, S. Said, R. Ridwan, H. Yanwa dan E. Sophion. 2012. Upaya Perbaikan Mutu Genetik Sapi Potong Dan Usaha Tani Hijauan Makanan Ternak Di Kabupaten Belu, NTT. Pengembangan wilayah perbatasan NTT melalui penerapan teknologi.
Timpe, A.D. 2000. Seri Manajemen Sumber Daya Manusia. Produktivitas. PT. Gramedia.
Toelihere, M.R. 1985. Inseminasi Buatan Pada Ternak. Penerbit Angkasa. Bandung.
Toelihere, M.R. 1993. Inseminasi Buatan pada Ternak. Penerbit Angkasa, Bandung.
Utami, D. dan Angris, A. 2012. Peran Inseminator Dalam Keberhasilan Inseminasi Buatan Pada Sapi Perah. Bandung: Hasil Penelitian Balai InseminasiBuatan.
Utami, Tri. dan Tarsisius Considus Tophianon. 2014. Pengaruh suhu thawing pada kualitas spermatozoa sapi pejantan Friesian Holstein. Jurnal Sain Veteriner 32 (1): 0126 – 0421
Wahyutae, H., R. Sutopo dan Y.S. Ondho. 2014. Pengaruh Jarak dan Waktu Tempuh Terhadap Post Thawing Motility, Abnormalis dan Spermatozoa Hidup Semen Beku. Skripsi Sarjana. Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Dipenogoro, Semarang.
Watson, P.F. 1996. Cooling of Spermatozoa and Freezing Capacity.Reprod. Dom. Anim. 31:135- 140.
Yatim, W. 1982. Reproduksi dan Embriologi, Penerbit Tarsito, Bandung.
DOI: http://dx.doi.org/10.33087/jiubj.v21i2.1481
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
|



