Improving Public Participation in Tourism Activities of Kajoetangan Kampoeng Heritage Malang: a Stakeholder Analysis
Abstract
Artikel ini membahas tentang revitalisasi Kampung Kayutangan di Kota Malang menjadi kawasan cagar budaya yang disebut Kampoeng Kajoetangan Heritage, karena berangsur-angsur menurun menjadi kawasan kumuh. Namun, pengembangan kawasan cagar budaya menghadapi tantangan seperti manajemen alur kerja yang tidak merata antara pemangku kepentingan dan warga. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk memberikan kontribusi dan rekomendasi bagi pengembangan wisata urban dan heritage serta mengungkap arah pengembangan Kampoeng Kajoetangan Heritage. Studi ini menemukan bahwa pembangunan fisik kawasan cagar budaya saat ini hanya berfokus pada fasilitas dasar, dan terdapat pemangku kepentingan aktif lainnya seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, TACB, dan pemangku kepentingan yang mendukung seperti perusahaan swasta tetangga dan (MMBI) Musisi Malang Bersatu Indonesia. Inklusivitas dan komunikasi diidentifikasi sebagai masalah utama antara pemangku kepentingan dan warga. Artikel tersebut menyimpulkan bahwa meningkatkan inklusivitas dan komunikasi antara pemangku kepentingan dan penduduk sangat penting untuk mendapatkan partisipasi publik yang signifikan. Selain itu, pemangku kepentingan aktif harus fokus pada pengembangan tidak hanya fasilitas fisik dasar tetapi juga kegiatan wisata yang berkaitan dengan warisan, seperti merayakan Mbah Honggo dan sejarahnya sebagai leluhur dari warga Kajoetangan Kampoeng Heritage.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abubakar, A., Krisdiana, R., Hudiyanto, R. R., Handinoto, Pratiningrum, S. S., Balqis, R. H., Akbar, A., & Wibawa, M. A. 2020. Dari Rimba Menjadi Kota Bank: Indonesia Dalam Evolusi Malang Raya. Bank Indonesia Institute.
Adams, W. C., Newcomer, K. E., Hatry, H. P., & Wholey, J. S. 2015. Handbook Of Practical Program Evaluation. In Handbook of Practical Program Evaluation: Fourth Edition. Jossey-Bass.
Anholt, S. 2007. Competitive Identity: The New Brand Management for Nations, Cities and Regions. In Palgrave Macmillan. Palgrave Macmillan UK.
Ardiansyah, M. N. 2020, Ini Penjelasan Wali Kota Malang tentang Konsep Kayutangan Heritage. Times Indonesia, 2–7.
Babiuch, W. M., & Farhar, B. C. 1994. Stakeholder Analysis Methodologies Resource Book. 104.
Baranowski, S., & Furlough, E. 2001. Being Elsewhere: Tourism, Consumer Culture, and Identity in Modern Europe and North America, 3(1). University of Michigan Press Ann Arbor.
Bernet, R., Kern, I., & Marbach, E. 1993. An Introduction to Husserlian Phenomenology. NOrthwestern University Press.
Bidang Komunikasi dan Informasi Publik. 2019. Kampung Heritage Kajoetangan Kini Miliki Pasar Krempyeng. Malangkota.Go.Id.
Budiyono, D., & Thomas, H. 2012. Lanskap Kota Malang Sebagai Obyek Wisata Sejarah Kolonial. Jurnal Lanskap Indonesia, 4(1), 43–50.
Callahan, K. 2003. Elements of Effective Governance: Measurement, Accountability and Participation. In Literacy, 44, Auerbach Publications, Taylor & Francis Group.
Freeman, R. E., Harrison, J. S., Wicks, A. C., Parmar, B. L., & DeColle, S. 2010. Stakeholder Theory: The State Of The Art. In News.Ge. Cambridge University Press.
Graham, B. J., Ashworth, G. J., & Tunbridge, J. E. 2000. A Geography of Heritage-Power, Culture and Economy.pdf. Arnold.
Hall, C. M. 2008. Tourism planning: policies, processes and relationships. Tourism Management, 22(5). Pearson Education Limited.
Hobsbawm, E., & Ranger, T. 1983. The invention of tradition? In International Journal of Phytoremediation, 21(1). Cambridge University Press.
Kompas.com. 2022. Penjual Takut Rugi , Kawasan Kayutangan Heritage Malang Batal Jadi Pasar Takjil. 21–23.
Larsen, H. G., & Adu, P. 2021. The Theoretical Framework in Phenomenological Research. The Theoretical Framework in Phenomenological Research. Routledge.
Malangpagi. 2022. Riyayan Nang Kajoetangan , Kembalinya Wisata Kampung Heritage Kayutangan. 5–10.
Milner, H. 1992. International Theories of Cooperation Among Nations: Strengths and Weaknesses. World Politics, 44(3), 466–496.
Mitchell, B. 1994. Sustainable development at the village level in Bali, Indonesia. Human Ecology, 22(2), 189–211.
Mitchell, R. K., Agle, B. R., & Wood, D. J. 1997. Toward a theory of stakeholder identification and salience: Defining the principle of who and what really counts. Academy of Management Review, 22(4), 853–886.
Mudzakir Dwi Cahyono. 2013. Wanwacarita: Kesejarahan Desa-Desa Kuno di Kota Malang (1).
Mulyadi, L., Fathony, B., & Prikasari, E. 2019. Monograf-Potensi Kampung Heritage Kayutangan Sebagai Destinasi Wisata di Kota Malang. Deazha, 53(9).
Murti, D. C. W. 2019a. Locating nation in a village: Fusion of local and nation voices in Penglipuran Bali, Indonesia. International Journal of Tourism Anthropology, 7(2), 157–177.
Murti, D. C. W. 2019b. Reaching Our Young Citizens: Comparing Model of Japanese and Indonesian Civic Participation in the Online Sphere. Online Journal of Communication and Media Technologies, 6(3).
Murti, D. C. W., & Ratriyana, I. N. 2021. Parade of diversity: Representations of places and identities of Indonesia through tourism brochures. International Journal of Media and Cultural Politics, 17(2), 139–159.
Nadhifah. 2020. Analisis Pengembangan Kampoeng Heritage Kajoetangan sebagai Daya Tarik Wisata Budaya di Kota Malang. University of Brawijaya.
Picard, M. 1990. â€Cultural Tourism†in Bali: Cultural Performances as Tourist Attraction. Indonesia, 49(49), 37.
Pickel-Chevalier, S., & Ketut, B. 2016. Towards sustainable tourism in Bali. Mondes Du Tourisme, Hors-série, 1–21.
Pujiyono, B., Kismartini, Yuwono, T., & Dwimawanti, I. H. 2019. Stakeholder analysis on tourism collaborative governance in Tanjung Lesung tourism, Pandeglang Regency, Banten Province, Indonesia. African Journal of Hospitality, Tourism and Leisure, 8(3).
Purnomo, E. P. 2012. The Stakeholders’ Analysis and Development Indicator of Sustainability on the Community Project. SSRN Electronic Journal, September 2011.
Restari. 2021. Mahasiswa KKN UM 2021 Sambut Hari Kartini Bersama Kartini-kartini Cilik Kampung Heritage Kajoetangan , Malang. Kompasiana.Com, 1–7.
Richardson, S., & Sumaco, F. T. 2012. Analysis of International Tourists Perceptions of Indonesia and Effectiveness of the ‘Visit Indonesia 2008, Marketing Campaign. 1(1), 103–118.
Ridhoi, R., Erianti, H., & S.R, T. A. 2021. Kawasan Kayutangan Malang Dalam Lintasan Sejarah. Penerbit Universitas Negeri Malang.
Sidyawati, L., Sayono, J., Anggriani, S. D., Khakim, M. N. L., & Ali, J. K. B. 2021. Development of iconic spot replications in Kampoeng Heritage Kajoetangan as learning media for indische empire culture for tourists. Community Empowerment through Research, Innovation and Open Access, 132–138.
Staiff, R., Bushell, R., & Watson, S. 2013. Heritage and tourism: Place, encounter, engagement. Heritage and Tourism: Place, Encounter, Engagement.
Suansri, P. 2003. Community based tourism handbook. In Community Based Tourism Handbook.
Policy for the Integration of a Sustainable Development Perspective into the Processes of the World Heritage Convention, 2015, World Heritage and Sustainable Development, 1
UNWTO. 2020. Sustainable tourism development guidelines and management practices.
Vickers, A. 2012. Bali: A Paradise Created. In Tuttle Publishing. Tuttle.
Widyawati, S. 2022. Festival Larung Damar Kambang, Upaya Revitalisasi Sungai Lewat Budaya. Suryamalang.Com, 5–8.
Wiener, M. J. 2019. Making Local History in New Order Bali: Public Culture and the Politics of the Past. Staying Local in the Global Village, 51–90.
DOI: http://dx.doi.org/10.33087/jiubj.v23i3.4018
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
|